Rabu, 06 April 2011

"Bonanza Dying, Bonanza Fighting" (VIKING BONANZA 'PERSIB Whatever you do, you always in my heart' We are back!!!)

Loyalitas tanpa batas untuk sebuah dukungan. Tak ada janji yang terucap, hanya terukir dalam hati. Darah biru mengalir dalam tubuh mereka. VIKING. Sebuah wadah perkumpulan bagi supporter fanatik PERSIB BANDUNG. Terbentuk pada tanggal 17 Juli 1993, nama VIKING itu sendiri diambil ketika para dedengkot anggota VIKING melakukan ritual mistis yaitu jelangkung (teuing heureuy teuing nyaan).

Eksistensi VIKING saat ini begitu terasa diseluruh Indonesia bahkan di dunia. Sebuah prestasi tanpa penobatan gelar. Saya beranggapan bahwa buat apa penganugrahan supporter terbaik jika kelakuan anggotanya begitu buruk (contohnya bisa menyimpulkan sendiri). Menuju kedewasaan, itulah yang sedang terjadi sekarang dalam tubuh mereka. Mau menerima kekalahan, sportif, bla,bla,bla.

24 Desember 2001, sebuah distrik VIKING berdiri di ranah kota kecil yang kami sebut Rancaekek dan kami menamakan diri sebagai VIKING BONANZA. BONANZA artinya Bosen Nangkring Zare. Kami tercatat sebagai distrik ke 41. Tak ada yang spesial, hanya dukungan yang datang dari kami. 60 orang lebih berangkat menyaksikan pertandingan kandang PERSIB setiap saat. Anak-anak, remaja, bahkan orang tua ikut menyaksikan langsung ke Stadion Siliwangi (Homebase PERSIB). Kesenangan dan keributan pernah kami kecap.

Bak sebuah tim sepakbola, kejayaan tak selalu menghinggap. Menyusut, itulah yang kami alami. Anggota-anggota yang sering ikut menyaksikan, sudah jarang ikut. Dari 60 menjadi 50, dari 50 menjadi 40, dan seterusnya. Ironi memang, bahkan BONANZA mengalami vakum. Tak terurus lagi. Hanya segelintir anggota yang menyaksikan pertandingan.

31 Desember 2010, segelintir anak-anak muda bertekad membangun lagi apa yang dulu berdiri. Mendapat persetujuan dari senior, mereka mulai membangun lagi dari nol. Dari struktur organisasi hingga perpindahan Homebase pun dilakukan, yang semula entah dimana sekarang berada di daerah Munggang, Rancaekek. Hanya ketua saja yang tidak mereka ganti, karena risikonya terlalu berat untuk dilakukan. Semoga apa yang mereka mulai kembali, akan berdiri lagi. 
Amien...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar